Kepadamu,
wanita pujaanku, dengan penuh rasa benci
Aku benci
kamu dan semua yang ada padamu
Aku benci
merasa senang melihat sms dari kamu,
Bertemu dengan
kamu, melihat kamu di timelineku, dan hanya melihat
Menebak isyarat-isyarat
darimu, semua pernyataanmu, aku benci semuanya
Aku benci
deg-deg an menunggu kamu di inbox ku,
Aku benci
saat kamu muncul, aku sangat senang, aku gembira bukan kepalang,
Aku benci
semuanya
Aku benci
harus menerka-nerka, menerjemahkan semua kode yang kamu beri
Aku benci
harus bertanya-tanya, hanya bertanya-tanya, pada diriku sendiri
Apa arti perkataanmu
semalam? Sekedar pancingan atau hanya harapan kosong yang dengan penuh percaya
diri kuartikan dengan salah?
Apa arti emoticon mu yang kamu kirim padaku hanya
sebuah candaan, atau ada maksud lain
Atau sekali
lagi, aku-yang-salah-mengartikan dengan penuh percaya diri?
Aku benci
harus ada bayangmu di setiap tidurku,
Merasakan hadirmu
dalam pikiranku saat mata ini terpejam, dan kemudian sesuatu yang akan meledak
timbul dari dalam dada, naik ke otak, dan tersebar keseluruh tubuh. Dan aku,
aku hanya pasrah, sekali lagi
Aku benci
harus gelisah setiap malam, karena memikirkan kamu!
Aku benci
harus selalu berpikir, bahwa kamu adalah sosok sempurna untukku, yang tanpa
celah sedikitpun
Dan aku? Aku
hanya pria polos dengan harapan yang dipenuhi kepalsuan
Aku benci,
aku pasrah dalam perasaan yang selalu berkata;
Kamu jatuh
hati padanya! Apa yang bisa kamu lakukan? Diam saja?
Aku benci
ketika sebuah fakta terlintas dalam pikiranku,
“hei, ini Cuma
ketertarikan fisik biasa, kalian tidak punya sesuatu yang bisa bersatu! Jadi berharaplah
yang tinggi, hanya berharap”
Aku benci
itu semua, aku benci jatuh cinta. Sekali lagi, aku benci jatuh cinta
Untuk yang
kesekian kalinya, aku benci jatuh cinta, terutama kepada kamu!
Kepada kamu,
wanitaku
Kepada kamu,
impianku
Kepada kamu,
harapanku
Kepada kamu,
kepalsuanku
Ketahuilah,
aku jatuh cinta padamu
0 comments:
Post a Comment