Untuk kamu, wanita yang berada di pikiranku
aku benci kamu, aku benci semua yang ada padamu .
aku benci setiap kamu muncul di inbox handphone ku sehingga membuatku harus membalas pesanmu,
apapun yang terjadi
aku benci kamu, aku benci senyumanmu.
aku benci setiap kamu bertemu denganku, yang membuatku harus selalu tampil sesempurna mungkin.
padahal yang aku tau, cinta terbaik itu cinta yang mengesampingkan kesempurnaan, karena kita diciptakan
untuk saling melengkapi.
tapi aku benci harus mengakui, aku selalu berpikir, bahwa setiap gerak-gerik yang tak seharusnya aku lakukan, akan membuatmu pergi.
aku benci ketika tau kamu harus pergi. aku mencoba sempurna. mencoba sesuatu yang tidak ada.
karena kata Raditya Dika, jika sempurna itu tidak ada, jika kita mengejar kesempurnaan, apa itu sama halnya dengan mengejar sesuatu yang tidak ada?
Untuk kamu, wanita yang menghabiskan ruang di pikiranku
aku benci kamu, aku benci namamu di tab mention twitterku.
aku benci setiap kamu ada di timeline, aku selalu memikirkan kata-kata untuk kamu, dan selalu berpikir kamu akan membacanya. padahal dalam pikiranku, aku tau kamu mengabaikanya.
aku benci ketika kamu membutuhkan bantuanku, dan aku akan selalu ada untukmu, harus selalu ada, walau aku belum tentu bisa melakukanya.
aku benci ketika kamu duduk disampingku, memandang mataku, aku benci saat itu. aku benci saat dimana jantungku berhenti, nafasku tersenggal, badanku kaku, ketika kamu menatap mataku.
Untuk kamu, wanita yang membuatku jatuh.
jatuh cinta........
aku benci harus mengatakanya, aku benci harus mengakuinya. aku benci aku harus jatuh cinta padamu!
aku benci dengan semua hal-hal ini, aku benci dengan semua rasa di dada ini, aku benci semua rasa rindu ini, aku benci harus tampil sempurna, aku benci harus selalu bertingkah hanya untuk membuatmu tertawa. aku benci kamu!
Aku harus benci kamu, karena semua hal ini, semua rasa di dada ini, semua rasa rinduu ini, semua kesempurnaan palsu ini, semua tingkah humoris ini, karena.......
karena dibalik semua ini.........aku jatuh cinta padamu
Aku benci kamu, suungguh demi apapun, aku benci diriku sendiri, karena aku.....
aku jatuh cinta......
Galih Dwi Saputra